MENDADAK AKU RINDU IBU



MENDADAK AKU RINDU IBU
Muhammad Qowy

Bu, apa kabarmu?
Hari ini mendadak aku merindumu
Rindu saat kau membuatkan sambal untukku
Mengingatkanku untuk solat lima waktu
Dan merawatku saat aku sakit dulu

Bu, apa kabarmu di sana?
Apakah kau sudah berjumpa dengan sang Maha
Dan menceritakan tentangku pada-Nya

Aku rindu omelanmu, bu.
Rindu kasih sayangmu, senyummu, segalanya aku rindu

Tak bisakah kau menjenguk sejenak dalam mimpi tidurku
Agar aku dapat mengecup tanganmu
Sebagaimana yang ku lakukan sebelum aku berangkat sekolah dulu

Tak bisakah kau mampir semenit saja untuk menyapaku seperti biasa
“le, kamu sudah makan?”
ucapan itu yang selalu aku rindukan

Bu, ada kabar bagus untukmu
Tahun depan aku akan mempersunting bidadari idamanku
Bidadari cantik, baik, solehah, sesuai dengan kriteria menantu idamanmu

Datanglah, bu
Walau hanya sebatas menengokku dari langit
Datanglah, bu
Agar kau tahu betapa anggunnya menantu yang akan menjaga anakmu nanti

Jujur saja, bu
Aku ingin mencium kedua kakimu di pernikahan nanti
Sebagai tanda kerestuanmu padaku
Aku ingin melihatmu menggendong bayi kecil dariku
Sembari berucap,
“cucuku, jadilah anak baik seperti ayahmu.”

Bu, aku merindumu
Jika kau mendengar kabar tentang kematianku nanti
Jangan biarkan aku sendirian mencarimu dalam sepi
Temui aku, bu
Gendong aku ke surgamu sebagaimana saat aku bayi dulu
Karena aku rindu saat-saat terindah berada dalam timanganmu
Nyaman, tenang, serasa berada dalam dekapan surga tingkat ketujuh

Bu, tahukah engkau
Hal yang paling aku benci di dunia ini adalah menjadi anakmu
Dan hal yang paling aku sukai di dunia ini juga menjadi anakmu

Bu, pintaku ini mungkin terdengar gila
Namun, jadilah ibuku lagi di kehidupan ke dua nanti

Aku merindumu, bu
Sungguh
Aku merindumu

Jombang, 22 Oktober 2014

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENTUK DASAR DAN BENTUK ASAL

RAHWANA

Aku (maha)siswa