Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Sarjana Tanda Tanya

SARJANA TANDA TANYA Qowiyuddin Dalam kehikmatan seremonial wisuda. Upacara haru nan iba beruap peluh di setiap nyawa. Sekumpulan profesor dan doktor nimbrung di singgahsana. Para calon sarjana berkumpul dengan khas busana toga. Hari itu adalah hari kebanggaan calon sarjana. Penyandangan titel di belakang nama mungkin akan membuat lelah menjadi lega. Namun siapa sangka rasa itu kabur bersama angan tak bernyawa. Hingga datang bisikan tak lazim menghunus di setiap telinga. SARJANA TANDA TANYA Kalimat itu muncul seketika di setiap pelepasan tak bermakna SARJANA TANDA TANYA Seram. Membuat nyali tengkurep di balik bayangan jiwa SARJANA TANDA TANYA Memang agung kalimat itu hingga calon sarjana ngeri dibuatnya SARJANA TANDA TANYA Bingung, linglung, bercampur aduk dengan kenyataan dunia SARJANA TANDA TANYA Muncul seketika bagi mereka yang tak mengerti makna hakikat alamiah SARJANA TANDA TANYA Tanda

Mendadak Aku Rindu Ibu

MENDADAK AKU RINDU IBU Muhammad Qowy Bu, apa kabarmu? Hari ini mendadak aku merindumu Rindu saat kau membuatkan sambal untukku Mengingatkanku untuk solat lima waktu Dan merawatku saat aku sakit dulu Bu, apa kabarmu di sana? Apakah kau sudah berjumpa dengan sang Maha Dan menceritakan tentangku pada-Nya Aku rindu omelanmu, bu. Rindu kasih sayangmu, senyummu, segalanya aku rindu Tak bisakah kau menjenguk sejenak saja dalam mimpi tidurku Agar aku dapat mengecup tanganmu Sebagaimana yang ku lakukan sebelum aku berangkat sekolah dulu Tak bisakah kau mampir semenit saja untuk menyapaku seperti biasa “le, kamu sudah makan?” ucapan itu yang selalu aku rindukan Bu, ada kabar bagus untukmu Tahun depan aku akan mempersunting bidadari idamanku Bidadari cantik, baik, solehah, sesuai dengan ciri menantu idamanmu Datanglah, bu Walau hanya sebatas menengokku dari langit Datanglah, bu Agar kau tahu betapa anggunnya menantu yan

Pendidikan yg Bagaimana

PENDIDIKAN YANG BAGAIM ANA ? Muhammad Qowy Pendidikan bagaimana yang kau impikan? Gedung yang diagungi para manusia Mulai dari plosok terasingkan hingga manca benua Atau, Tempat pencarian ilmu segala dzat yang bernyawa Pendidikan bagaimana yang kau impikan? Alat sulap pencipta masa depan Atau, Pola ideologi fatamorgana Tidak ada gunanya bersorak lantang ‘basmi korupsi’ Jika pendidikan masih dijadikan sebagai investasi berbisnis dalam negeri Tidak ada gunanya berteriak ‘mari cerdaskan anak bangsa’ Jika para pendidiknya saling berebut tahta Tidak ada gunanya menjunjung tinggi pancasila Jika anak negeri tidak diajarkan arti sebuah moral dan etika Tidak ada gunanya memintarkan anak bangsa Jika agama tidak ditanamkan pada diri secara sempurna Lalu pendidikan bagaimana yang kau impikan? Jombang, 19 Maret 2015

UPIL

UPIL M. Qowiyuddin S. Upil, Kaulah hal terindah yang ku miliki Tahukah engkau. Kau selalu mengisi hariku dengan kesenangan. Di saat aku bosan, kau selalu meriangkanku. Di saat aku sendiri, kau selalu ada untukku. Tak ku sangka kau begitu cerdas merayuku, Upil. Saat aku diam termangu, kau mengundangku ke kediamanmu. Ku sapa kau. Ku elus-elus dirimu. Dan ku gandeng kau keluar dari persemayamanmu. Upil, Bentukmu sangat lucu, Sayang. Membuatku ingin tertawa. Kaulah segalanya di dunia ini. Denganmu aku dapat berkreasi dan berbagi. Ku tempelkan kau di tembokku, di celanaku, di bajuku, dan biasanya ku tempelkan kau di temanku. Ini buka gombal Tapi aku tak tahu bagaimana rasan y a jika dunia ini tidak ada sosok dirimu yang agung. Tak tahu jadinya jika aku manusia tanpa hadirnya dirimu dalam hidungku. Pasti aku akan bengong, bingung. Apa yang akan ku lakukan saat aku sedang bosan. Bagai cahaya tak terang. Bagai siul tak ber