ABREVIASI
1. Pengertian Abreviasi
Abreviasi merupakan proses morfologis yang berupa
penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga
jadilah bentuk baru yang berstatus kata (Kridalakasana, 2001: 1). Sementara
itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa abreviasi
adalah pemendekan bentuk sebagai pengganti bentuk yang lengkap, atau bentuk
singkatan tertulis sebagai pengganti kata atau frasa.
Dari kutipan di atas dapat terlihat bahwa abreviasi ini
membentuk sesuatu dari gabungan proses pembentukan kata lain, baik itu berupa
afiksasi, reduplikasi maupun kata seutuhnya, kemudian diperkecil dengan
menanggalkan beberapa bagian leksem sampai akhirnya proses gabungan tersebut
dapat terbentuk menjadi sesuatu yang berstatus kata. Dengan kata lain, dua kata
atau lebih yang telah terbentuk sebelumnya disatukan yang kemudian sebagian
leksemnya ditinggalkan, sehingga menjadi sebuah bentuk baru yang lebih kecil
seperti kata.
2. Jenis-jenis Abreviasi
Abreviasi ini memiliki beberapa jenis atau bentuk,
diantaranya adalah singkatan, akronim, penggalan, kontraksi, dan lambang huruf.
2.1. Singkatan
Singkatan ialah salah satu hasil proses pemendekan yang
berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf (DKI, KKN)
maupun yang yang tidak dieja huruf demi huruf (dll, dsb, dst).
Menurut Kridalaksana, ada 16 bentuk singkatan dalam Bahasa Indonesia,
yaitu:
1)
Pengekalan
huruf pertama tiap komponen. Misalnya: RSPAD = Rumah Sakit Pusat Angkatan
Dasat.
2)
Pengekalan
huruf pertama dengan pelepasan konjungsi, reduplikasi, preposisi, artikulasi dan kata. Misalnya: ABKJ
= Akademi Bahasa dan Kebudayaan Jepang.
3)
Pengekalan
huruf pertama dengan bilangan, bila berulang. Misalnya: P3K = Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.
4)
Pengekalan
dua huruf pertama dari kata. Misalnya: Ny = Nyonya.
5)
Pengekalan
tiga huruf pertama dari sebuah kata. Misalnya: Okt = Oktober.
6)
Pengekalan
empat huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: Purn = Purnawirawan.
7)
Pengekalan
huruf pertama dan huruf terakhir kata. Misalnya: BA = Bintara.
8)
Pengekalan
huruf pertama dan huruf ketiga. Misalnya: Gn = Gunung.
9)
Pengekalan
huruf pertama dan terakhir dari suku kata pertama dan huruf pertama dari suku
kata kedua. Misalnya: Kav = Kavaleri.
10)
Pengekalan
huruf pertama kata pertama dan huruf pertama kata kedua dari gabungan kata.
Misalnya: a.d. = antedium.
11)
Pengekalan
huruf pertama dan diftong terakhir dari kata. Misalnya: Sai = Sungai.
12)
Pengekalan
dua huruf pertama dari kata pertama dan huruf pertama kata kedua dalam satu
gabungan kata. Misalnya: Swt = Swatantra.
13)
Pengekalan
huruf pertama suku kata pertama dan huruf pertama dan terakhir suku kata kedua
dari suatu kata. Misalnya: BDG = Bandung.
14)
Pengekalan
huruf pertama dari tiap suku kata. Misalnya: TNI = Tentara Nasional Indonesia.
15)
Pengekalan
huruf pertama dan huruf keempat dari suatu kata. Misalnya: DO = Depot.
16)
Pengekalan
huruf yang tidak beraturan. Misalnya: Ops = Operasi.
2.2.
Akronim
Akronim adalah salah
satu hasil proses pemendekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau
bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.
Menurut Kridalaksana, ada 16 bentuk akronim, yaitu:
1)
Pengekalan
suku pertama dari tiap komponen. Misalnya: KOMDIS = Komando Distrik.
2)
Pengekalan
suku pertama komponen pertama dan pengekalan kata seutuhnya. Misalnya: angair =
angkutan air.
3)
Pengekalan
suku kata terakhir dari tiap komponen. Misalnya: Menwa = Resimen Mahasiswa.
4)
Pengekalan
suku pertama dari komponen pertama dan kedua serta huruf pertama dari komponen
selanjutnya. Misalnya: MABESAD = Markas Besar Angkatan Darat.
5)
Pengekalan
suku pertama tiap komponen dengan pelesepan konjungsi. Misalnya: ANPUDA =
Andalan Pusat dan Daerah.
6)
Pengekalan
huruf pertama tiap komponen. Misalnya ABRI = Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia.
7)
Pengekalan
huruf pertama tiap komponen frase dan pengekalan dua huruf pertama komponen
terakhir. Misalnya: AIPDA = Ajun Inspektur Polisi Dua.
8)
Pengekalan
dua huruf pertama tiap komponen. Misalnya: UNUD = Universitas Udayana.
9)
Pengekalan
tiga huruf tiap komponen. Misalnya: KOMWIL = Komando Wilayah.
10)
Pengekalan
dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua
disertai pelepasan konjungsi. Misalnya: abnon = Abang dan None.
11)
Pengekalan
dua huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan tiga huruf
pertama komponen kedua. Misalnya: Odmilti = Oditur Militer Tinggi.
12)
Pengekalan
tiga huruf pertama komponen pertama dan ketiga serta pengekalan huruf pertama
komponen kedua. Misalnya: Nasakom = Nasionalis, Agama, Komunis.
13)
Pengekalan
tiga huruf pertama tiap komponen serta pelepasan konjungsi. Misalnya: FALSOS =
Falsafah dan Sosial.
14)
Pengekalan
dua huruf pertama komponen pertama dan tiga huruf pertama komponen kedua.
Misalnya: JABAR = Jawa Barat.
15)
Pengekalan
empat huruf pertama tiap komponen disertai pelepasan konjungsi. Misalnya:
Agitprop = Agitasi dan Propaganda.
16)
Pengekalan
berbagai huruf dan suku kata yang sukar dirumuskan. Misalnya: UNJANI =
Universitas Ajhamd Yani.
2.3.
Penggalan
Penggalan
ialah salah satu hasil proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian
dari leksem.
Menurut Kridalaksana, ada 6 bentuk
penggalan, yaitu:
1)
Penggalan
suku kata pertama dari suatu kata. Mislanya: Dok = Dokter.
2)
Pengekalan
suku kata terakhir suatu kata. Misalnya: men = Resimen.
3)
Pengekalan
tiga huruf pertama dari suku kata. Misalnya: Dep = Departemen.
4)
Pengekalan
empat huruf pertama dari suatu kata. Misalnya: Brig = Brigade.
5)
Pengekalan
kata terakhir dari suatu frase. Misalnya: harian = surat kabar harian.
6)
Pelepasan
sebagian kata. Misalnya: takkan = tidak akan.
2.4. Kontraksi
Kontraksi adalah salah satu hasil
proses pemendekan yang meringkaskan leksem atau gabungan leksem. Misalnya: Tak = tidak. Takkan = tidak
akan.
2.5. Lambang Huruf
Lambang huruf dapat disubklasifikasikan
menjadi:
1)
Lambang
huruf yang menandai bahan kimia atau bahan lain.
a.
Pengekalan
huruf pertama dari kata. Contoh: N = Nitrogen.
b.
Pengekalan
dua huruf pertama dari kata. Contoh: Au = Aurum.
c.
Pengekalan
huruf dan bilangan yang menyatakan rumus
bahan kimia. Contoh: H2O = Hidrogen Dioksida.
d.
Pengekalan
huruf pertama dan huruf ketiga. Contoh: Mg = Magnesium.
e.
Pengekalan
gabungan lambang huruf. Contoh: Na C1 = Natrium Klorida.
2)
Lambang
huruf yang menandai ukuran.
a.
Pengekalan
huruf pertama. Contoh: l = liter.
b.
Pengekalan
huruf pertama dari komponen gabungan. Contoh: km = kilometer.
c.
Pengekalan
huruf pertama dan terakhir dari komponen pertama dan huruf pertama komponen
kedua. Contoh: dam = dekameter.
d.
Pengekalan
huruf pertama,, ketiga, dan keempat. Contoh: yrd = yard.
3)
Lambang
huruf yang menyatakan bilangan. Contoh: LM = 950.
4)
Lambang
huruf yang menandai kota/negara/alat angkutan.
a.
Pengekalan
dua huruf pertama + satu huruf pembeda. Contoh: AMI = Ampenan.
b.
Pengekalan
tiga huruf konsonan. Contoh: JKT = Jakarta.
c.
Lambang
huruf yang menandai nomor mobil. Contoh: D = Bandung.
5)
Lambang
huruf yang menyatakan mata uang. Contoh: Rp = Rupiah.
6)
Lambang
huruf yang dipakai dalam berita kawat. Contoh: dtg = datang.
Komentar
Posting Komentar