Aku (maha)siswa



AKU (MAHA)SISWA
M. Qowiyuddin S.

Jika kau pernah melihat singa tak bertaring, itulah aku.
Jika kau pernah melihat pohon tak berbuah, itulah sikapku.
Jika kau pernah melihat bunga tak mekar, api tak panas, batu tak padat, burung tak terbang, bumi tak menghijau dan kehidupan tak bernyawa, itulah karakterku.

Aku adalah jangkrik yang berteriak ngilu kepada petani yang lebih memilih menanam gedung dari pada padi.
Aku adalah warna yang menangis karena jati dirinya telah direbut oleh paratai politisi.
Inilah diriku semenjak menginjak tanah politik bergedung pendidikan tinggi.

Aku sebenarnya apa.
Mengapa aku tak tahu arti sebuah diksi MAHA atau memang ada yang tidak ingin aku tahu.
Mengapa otakku begitu kosong atau memang ada yang telah mencurinya.
Mengapa nyaliku begitu dingin atau memang ada yang telah membekukannya.

Ada apa dengan laboratorium ini.
Semua terasa berbalik.
Campur aduk.
Abstrak.
Tidak jelas mana yang hitam dan mana yang bukan putih.

Aku sebenarnya apa.
Mengapa mulutku selalu berkata iya padahal aku bisa berkata tidak untuk merdeka.
Mengapa pikiranku menjadi diam padahal aku bisa bertanya di setiap kebijakan yang diputuskan.
Mengapa nyaliku begitu ciut padahal aku bisa maju untuk melihat masa depan.
Aku sebenarnya apa.
Teganya ada yang memblender otakku sampai aku tidak mampu berpikir banyak.
Teganya ada yang mencincang nyaliku sampai aku tak berani bergerak maju.
Teganya ada yang membungkus congorku sampai aku terbujur bungkam melototi kemunafikan.

Aku sebenarnya apa.
Aku adalah mahasiswa yang MAHAnya dikurung dalam sangkar sehingga aku dipaksa menjadi siswa.

Aku telah kalah.
Remuk.
Dieksekusi mati-matian di luar kesadaran.

Ah. Sakit.
Rasanya sangat sakit jika memiliki kaki tak bisa menendang.
Tangan tak dapat menjotos.
Kepala tak mampu membentus.
Bahkan mulut tak sanggup berkata TIDAK.

Aku sebenarnya apa.
Aku ini mahasiswa tapi bukan mahasiswa yang berhasil meruntuhkan orde baru.
Aku memang mahasiswa tapi bukan mahasiswa yang berhasil mengangkat garuda dengan gagah.
Aku benar-benar mahasiswa tapi yang lagaknya tidak seperti mahasiswa sebenarnya.

Aku adalah mahasiswa yang MAHAnya dikurung dalam sangkar sehingga aku dipaksa menjadi siswa.

Kembalikan Mahaku


Jombang, Selasa 12 Feb. 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENTUK DASAR DAN BENTUK ASAL

RAHWANA